Trichoderma sp Si Pemberantas Patogen Tanah

Pernahkah kalian mendengar nama Trichoderma sp? Bagi kalian yang berkecimpung di dunia pertanian khususnya pertanian organik, sepertinya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Trichoderma. 

Trichoderma adalah cendawan yang memiliki kemampuan sebagai pengendali penyakit pada tanaman atau biasa disebut dengan istilah antagonis patogen tumbuhan (Tjachjono dan Soenandar, 2012)

Agens hayati ini dapat ditemukan di dalam tanah terutama daerah dekat akar. Karena tempat hidup trichoderma di dalam tanah, maka penyakit yang dapat dicegah oleh cendawan ini berupa patogen tular tanah. Patogen tular tanah sendiri adalah patogen penyebab penyakit yang siklus hidupnya berada di dalam tanah. Contohnya seperti Rhizoctonia salani, Fusarium spp, Phytium spp, serta banyak lagi.

Pemberantasan patogen tular tanah yang dilakukan oleh trichoderma yaitu dengan cara kompetisi dalam penyerapan nutrisi makanan, antibiosis, serta parasitik atau jamur pemangsa. Senyawa antibiosis yang dihasilkan oleh jamur trichoderma adalah substansi aktif seperti protein enzim atau pun senyawa lain dari golongan furan dan fenol (Suwahyono, 2013). Dengan adanya substansi aktif tersebut, efek langsung seperti penghambatan pertumbuhan patogen pada sistem perakaran dapat langsung terjadi, selain itu adanya substansi aktif akan membangkitkan daya kekebalan atau resistensi pada tanaman.

Meski jamur trichoderma merupakan jamur mikroskopik, yakni memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, namun jamur ini sangat berkhasiat dalam pemberantasan patogen tular tanah. Oleh sebab itu aplikasikan Trichoderma sp si pemberantas patogen tanaman ini pada sistem pertanian organik kita.

Sumber

Suwahyono, U.2013.Membuat Biopestisida.Jakarta:Penebar Swadaya

Tjachjono dan Soenandar.2012.Membuat Pestisida Organik.Jakarta:PT Agromedia Pustaka