Minggu, 14 Agustus 2016

Candi Cangkuang, Refreshing Sekaligus Belajar Sejarah

Ingin me-refresh diri dengan berwisata tapi sekaligus menambah wawasan di bidang sejarah? Anda dapat memilih Candi Cangkuang sebagai salah satu pilihan destinasi wisatanya.

Candi Cangkuang terletak di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut tepatnya 60 Km dari pusat kota Bandung. Nama Candi Cangkuang diambil dari nama desa tempat candi ini berada. Kata 'Cangkuang' sendiri adalah nama tanaman sejenis pandan (pandanus furcatus), yang banyak terdapat di sekitar makam, Embah Dalem Arief Muhammad, leluhur Kampung Pulo.


Narsis di ujung getek

Sebelum memasuki kawasan Candi Cangkuang Anda terlebih dahulu harus menyebrangi sebuah danau ketika ingin mengunjungi kompleks Candi Cangkuang. Tapi jangan takut, adanya danau itu justru menambah daya tarik dari Candi Cangkuang itu sendiri. Cara yang digunakan untuk menyebrangi danau pun terbilang cukup unik yaitu dengan menggunakan rakit/getek.

Gerbang Masuk Kampung Pulo
Kampung pulo adalah desa adat yang berada di kawasan candi cangkuang. Kampung ini sangatlah unik karena di kampung ini hanya terdapat 6 rumah yang di huni oleh 6 kepala keluarga. Selain itu, warga kampung ini tidak boleh  lebih dari enam kepala keluarga yang pemiliknya mengikuti garis keturunan  pihak  perempuan.  Lalu bagaimana jika seorang  anak  warga kampung  ini sudah dewasa dan berumah tangga?  Sesuai  ketentuan,  maka  paling lambat dua minggu anak yang sudah berkeluarga  harus meninggalkan kampung ini dan membangun rumah tangganya sendiri di luar kampung. Sebaliknya,  bila  ada warga kampung yang meninggal,  maka  sanak keluarga yang semula berada di luar, boleh masuk kembali  menjadi warga kampung, setelah melalui seleksi yang dilakukan ketua adat.

Candi Cangkuang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar