Selasa, 11 Oktober 2016

Eksplorasi dan Isolasi Agens Pengendali Hayati



Eksplorasi agens hayati merupakan suatu kegiatan untuk menggali potensi sumber daya alam dengan tujuan untuk penemuan atau memperoleh informasi agens hayati yang dapat digunakan untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Tujuannya yakni untuk memperoleh informasi OPT utama yang menyerang tanaman serta untuk memperoleh bahan uji patogenesitas dan antagonisme agens hayati. Agens hayati dapat dieksplorasi dari serangga yang terinfeksi cendawan atau bakteri, bagian tanaman yang sehat diantara tanaman yang sakit dan tanah yang sehat diantara yang sakit.

Minggu, 02 Oktober 2016

Sinopsis dan Review Film Chihayafuru Live Action Part 1

  •  Movie: Chihayafuru
  • Romaji: Chihayafuru Kami no Ku
  • Japanese: ちはやふる 上の句
  • Director: Norihiro Koizumi
  • Writer: Yuki Suetsugu (manga), Norihiro Koizumi
  • Producer:
  • Cinematographer:
  • Release Date: March 19, 2016
  • Runtime: 111 min.
  • Distributor: Toho
  • Language: Japanese
  • Country: Japan

 
Sinopsis
Ketika Chihaya Ayase berada di kelas 6 SD, dia bertemu Arata Wataya. Tapi kemudian Arata Wataya ditransfer dari Fukui Prefecture. Taichi Mashima adalah teman Chihaya Ayase sejak mereka masih kecil. Arata harus dekat Chihaya dan Taichi dari Karuta permainan kartu. Empat tahun kemudian, Chihaya adalah siswa SMA. Chihaya belajar bahwa Arata yang kembali ke Fukui Prefecture, tidak bermain Karuta lagi. Percaya mereka akan bertemu Arata lagi, Chihaya dan Taichi dimulai klub Karuta di sekolah tinggi

Minggu, 14 Agustus 2016

Candi Cangkuang, Refreshing Sekaligus Belajar Sejarah

Ingin me-refresh diri dengan berwisata tapi sekaligus menambah wawasan di bidang sejarah? Anda dapat memilih Candi Cangkuang sebagai salah satu pilihan destinasi wisatanya.

Candi Cangkuang terletak di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut tepatnya 60 Km dari pusat kota Bandung. Nama Candi Cangkuang diambil dari nama desa tempat candi ini berada. Kata 'Cangkuang' sendiri adalah nama tanaman sejenis pandan (pandanus furcatus), yang banyak terdapat di sekitar makam, Embah Dalem Arief Muhammad, leluhur Kampung Pulo.

Senin, 11 Juli 2016

Membuat Media Aplikatif untuk Perbanyakan Trichoderma

Media aplikatif adalah media untuk perbanyakan agens pengendali hayati yang siap diaplikasikan ke lapangan. Media aplikatif untuk Trichoderma dapat berupa dedak, beras, jagung, zeolit, kaolin serta banyak lagi. Namun media yang umum digunakan untuk perbanyak trichoderma siap aplikasi adalah beras dan jagung. Pemilihan beras dan jagung sendiri selain mudah didapat, keduanya pun memiliki harga yang murah.

Cara membuat media aplikatif dari jagung dan beras atau pun campuran dari keduanya sangatlah mudah, seperti tertera dibawah ini :

Selasa, 28 Juni 2016

Aklimatisasi Sederhana

Tahapan terakhir dari perbanyakan tanaman menggunakan kultur jaringan adalah aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan kegiatan pemindahan tanaman dari invitro ke media tanam di green house (Yuliarti, 2010). Plantlet yang sebelumnya diatur kelembabannya serta nutrisi yang diperlukan (pada media tanam) tidak bisa begitu saja dipindahkan dan ditanam di tanah.
Gambar 1. Sungkup yang dinaungi paranet

Pada aklimatisasi sendiri diperlukan screen house/green house, paranet dan sungkup. Namum bila tidak ada karena harganya mahal, dapat menggunakan tahapan aklimatisasi sederhana di bawah ini.

Senin, 27 Juni 2016

Membuat Media PSA

Media PSA atau Potato Sucrose Agar adalah media yang terbuat dari 3 komposisi bahan, seperti : sari kentang, gula, dan agar-agar. Media PSA memiliki fungsi yang sama dengan media PDA yaitu media yang digunakan sebagai tempat tubuhnya mikroba.

Gambar 1. Media PSA

Yang membedakan diantara PSA dan PDA adalah gula yang digunakan. Pada PDA digunakan gula deoksiribosa (L-glukosa) sedangkan pada PSA menggunakan gula sukrosa. Harga gula deoksiribosa yang sangat mahal inilah yang menyebabkan beberapa ilmuan mengganti komposisi gula dari media tersebut.

Kamis, 23 Juni 2016

Uji Kualitas Agens Pengendali Hayati

Agens pengendali hayati atau biopestisida yang akan kita gunakan sebaiknya kita uji terlebih dulu kualitasnya sebelum kita aplikasikan. Tujuan dari pengujian kualitasnya sendiri yaitu untuk melihat efektifitasnya dalam memberantas hama penyakit. Uji kualitas tersebut meliputi (1) Identifikasi, (2) uji kerapatan spora (3) uji viabilitas spora dan (4) antagonisme (khusus untuk agen antagonis).


Gambar 1. Trichoderma sp di media PSA